This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 04 Agustus 2017

Gadis Yang Tak Terlupakan

Ilustrasi

...
Sore itu, seperti biasa dengan sore-sore sebelumnya, setiap orang memilih mangkir di beranda rumah merayakannya dengan menyeruput kopi, melepas dahaga setelah seharian berjuang mencari arti hidup entah lewat kerja, karya atau apa pun bentuknya.
Aku pun tak luput dari deretan mereka-mereka itu.

Tetapi, kali ini aku memilih menyeruput es teh manis a la Javana yang mirip seperti di iklan salah satu stasiun televisi swasta milik seorang pengusaha yang sedang tersandera status tersangka itu.

"Biar maknanya lebih berbeda". Ya, hidup itu kadang seperti sebuah bongkahan es yang dingin tetapi tetap mesti dibuat manis.

Dingin karena beberapa orang sering hatinya terpukul entah karena cinta yang pernah gagal sehingga membuat dia tak lagi membuka diri dengan cinta yang lain. Atau karena kekasihnya yang pergi tanpa pernah memberi kabar untuk kembali merajut kasih bersamanya lagi.

Tetapi, satu hal yang perlu diingat bahwa hidup mesti tetap dimaknai meski sesuatu yang pernah dianggap bermakna menjadi hilang dan pergi dalam sekejap mata.

Aku bukanlah seorang pekerja, kalau kerja diartikan secara sempit seperti hanya sebagai cara mencari nafkah untuk bertahan hidup.

Namun, kalau diartikan lebih luas, sebenarnya aku juga seorang pekerja. Aku memiliki profesi sebagai tukang kata. Segala hariku dihabiskan dengan menenun, membangun, membentuk sebuah yang namanya bangunan kisah. Kisah itu bukan yang sembarang.

Ia menyimpan berbagai macam hal yang diidamkan oleh setiap orang, segala hal yang diimpikan setiap insan yang bernyawa dan berakhlak. Sore itu, aku memilih mengalaskan diri di atas kursi rotan peninggalan kakekku dulu.

Kursi itu sengaja diabadikan di beranda rumah biar aku selalu tahu diri. Ia, kursi ini memang saksi diam ketika kakek selalu menasehati aku dengan caranya yang paling lembut biar kelak aku jadi orang yang pandai, bijak, rendah hati.

Banyak keutamaan yang disuapi kakek padaku dulu dari atas kursi rotan itu.
Kali ini wajah kursi itu semakin lapuk dan kusam, batang rotannya hampir ringkih dilahap waktu, ditelan masa. Bersamanya aku terlarut dalam ingatan akan gadis itu.

Gadis yang akhir-akhir ini selalu menjadi bunga malam di sa'at aku berbaring dalam pangkuan malam yang pekat.

Ya, gadis itu.

Alam mimpiku selalu menyediakan waktu tuk hadirkan dirinya untukku. Entah kenapa, setiap kali aku hampir melupakannya, mimpiku selalu menunjukan kembali jejaknya padaku. Mimpi selalu memelihara setiap rangkakan kakinya untukku.

Ia itu gadis yang selalu diceritakan mimpi setiap kali aku hampir tak lagi menyuratkan namanya di setiap candaku.

Gadis yang dulu pernah selalu kupuja melebihi keindahan senja yang selalu setia menghidangkan merah merekah bagi setiap insan penantinya.

Gadis yang pernah berbicara lewat diam tentang pentingnya cinta dalam diriku.

Ya, gadis itu memang peracik paling mujarab sampai hatiku yang sebelumnya dingin akan itu tersungkur dalam gairah-gairah cinta yang memabukan.

Gadis yang mengajarkan cinta sejati nan kekal padaku. Ia menunjukkan aku cara mencintai dengan benar lewat kepergiannya tanpa simpati akan diriku dulu. Lewat kepergiannya itu, ia memberikan pesan sebuah pentingnya keikhlasan.
Ilustrasi

Seketika,
Angin sore berbisik dan membicarakan arti itu semua
...
"Benar kata orang bijak bahwa cinta itu abadi. Karena cinta, segala hal akan selalu ada. Cinta tidak pernah terkalahkan oleh apapun termasuk oleh maut yang dengan rakus biasa melahap dan menelan segala sesuatu tanpa rasa belas kasih dan empati sekalipun. Cintalah yang membuat hidup menjadi abadi dan bergairah penuh warna."
...
Jakarta, 2017 
Share:

Kamis, 03 Agustus 2017

Pada Sebuah Senja

Ilustrasi

Sore itu, kembali aku hadapan dua bola mataku di tempat sapaan laut dan darat. Kali ini aku putuskan pasir putih itu sebagai alas tempatku duduk. Suasana sore itu cukup berbeda dengan sore-sore sebelumnya. 

Wajah sore yang biasanya penuh pandangan magis yang menarik pikat mata pecinta alam pantai dan perindu senja, rupanya lagi malas-malasan.

Tak seperti biasanya ia datang menyapa setiap pengunjung yang hendak meminta nasihat bisunya karena hiruk-pikuk kehidupan yang cukup ganas.

Kali ini wajahnya kusam, keriput mungkin karena terlahap waktu. "Ah, tapi ia itu tidak seperti diriku".

Entah kenapa, sore itu alam di pantai itu terlihat tak menggairahkan. Langit biru yang biasanya penuh dengan semangat menunggu senja berpangku padanya tak lagi terlihat.

Dua ekor burung bangau yang menjadi tanda datangnya senja pun tidak kunjung menunjukkan jejak-jejaknya.

Begitu pun dengan beberapa anak pantai yang biasa menghabiskan sisa waktu seharinya dengan bercanda tawa bersama ombak seraya menyaksikan tamparannya pada batu karang di sudut utara pantai itu.

Suasana sore itu memang cukup berbeda dan tak bergairah apalagi bagi setiap pengunjung yang tahu betul akan berbagai macam kemungkinan cantik yang akan lahir dari rahim semesta pantai itu.

Hidangan merah merekah dari langit senja rupanya lupa akan tugasnya menyapa setiap ciptaan yang mampir di pantai itu.

Entalah. Lupakan itu.

Tetapi yang jelas ada hal yang cukup berbeda dari biasanya. Kali ini bukan hanya soal wajah semesta sore di pantai itu yang tidak seperti sebelumnya.

Ada yang betul-betul menarik tatapan dan seluruh perhatianku yang tak pernah kujumpai sebelumnya setiap kali aku mampir menanggalkan lelah, membuang pekat di pantai itu.

Aku memang suka memilih berdamai dengan diriku lewat alam, makanya aku memilih pantai itu sebagai sahabat tempat aku dapat mengampuni setiap diriku yang hilang dilahap dunia yang tidak pernah menawarkan apalagi menyuguhkan kedamaian di setiap hariku.

Aku percaya bahwa alam pantai dengan aroma senjanya yang menakjubkan sungguh-sungguh menjadi mantra mujarab mengobati segala luka yang tergores lewat detik-detik hari yang berlalu.

Dalam senja aku selalu menemukan kedamaian hati, ketenangan batin, kekuatan jiwa. Ada seperti sepucuk undangan di sana menuju kesadaran nurani dan kesempurnaan budi.

"Mungkin itulah sebabnya mengapa senja menjadi idaman setiap insan pecinta kehidupan ini".

Namun, kali ini ada sesuatu yang buatku melupakan itu. Aku serentak menarik ingatanku dari penantian akan senja yang belum hadir di sore itu.

Mataku yang menatap kosong karena lamunan akan makna hidup yang kadang absurd ini tiba-tiba tersadarkan akan sosok gadis kecil yang dengan cepat muncul berada tepat di depan pandanganku. 

Kehadirannya memaksa aku tuk mengalihkan pandangan serta diriku sepenuhnya akan kehadirannya. Dengan sekecap penantianku akan senja terabaikan lewat cara gadis itu mewujud di hadapanku.

Ya, gadis kecil itu memang sangat berbeda. Sampai hati kecilku bergemetar ketakutan akannya. Aku menatapnya tanpa kata.

Tampakkannya di hadapanku cukup mengubah diriku yang sebelumnya suka mengabaikan setiap orang yang menyambar di depan wajahku.

Gadis itu memang orang pertama yang cukup mampu mengusik sikapku dari ketakpedulian akan kehadiran orang lain di hadapanku.

"Kak, aku datang diutus senja untukmu". Tiba-tiba suara kecilnya masuk kedalam telingaku. "Aku tahu, kakak merindukan senja sahabat kakak itu."

"Kali ini ia tak mau menemanimu, membantumu memulihkan diri karna hari-harimu yang menyakitkan." "Aku membawa pesan lewat sepucuk surat ini darinya untukmu".

Tiba-tiba gadis kecil itu menghilang entah kemana. Sepucuk surat pun tertinggal di tempatnya berdiri.
Dengan tangan gemetar kugunakannya mengambil surat itu.

Hatiku semakin gemetar ketika hendak mengetahui maksud surat itu. Sempat aku berniat untuk mengabaikannya karna pikirku itu cuma sebuah halusinasi akibat keadaan jiwa yang selalu kosong, merana tanpa arah apalagi sebuah tujuan. Tetapi hati kecilku memaksa aku tuk membacanya.
...
Dear,

Sahabatku,
Aku tahu kau akan datang di tempat ini tuk bersua denganku.

Aku pun tahu cerita apalagi yang mesti aku dengar darimu.

Sengaja aku tak merekah untukmu hari ini.
Aku tahu tempat ini akan selalu jadi saksi diam jumpa kita.

Tetapi,
Aku tahu tempat ini tidaklah cocok untuk kita,
Demi persahabatan kita,
Aku telah menemukan sebuah tempat yang pas untuk melanjutkan rajutan hubungan kita,
Pergilah mencari aku di kedalaman hatimu.

Di sana kau akan menemukan diriku yang sesungguhnya,
Diriku yang selama ini kusimpan dari mata penikmat-penikmatku di pantai ini,
Karena di situ segala keindahanku akan kau temukan semuanya.

Aku sengaja memilih merekah di hatimu,
biar kau selalu ceriah menjumpai detik-detik hidupmu,
Karena merekah lewat hati akan lebih indah nan abadi dari segala sesuatu.
...
"Senja yang sejati adalah senja yang merekah dari kedalaman hati, keluasan jiwa, kepenuhan cinta yang menakjubkan."
Ilustrasi

...
Yones Hambur
Jakarta, 2017!



Share:

Video Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Bonjour & Welcome

Agama dalam Ruang Publik Menurut Roger Trigg, Sebuah Penutup

Roger Trigg, Profesor Emeritus pada Oxford University BAB V PENUTUP  Oleh: Yones Hambur "Tulisan ini merupakan sebu...

Total Pageviews

Cari Blog Ini

Top Stories

Video Of Day

Top Stories

Recent Posts

Unordered List

Theme Support

Sponsor

Flickr Images

Popular Posts

Popular

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support