This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 07 November 2017

Arahan Memilih Pemimpin dalam Pilgub NTT 2018

Ilustrasi
Ilustrasi

Sebentar lagi daerah NTT akan melaksanakan sebuah upacara demokratis bernama Pilkada. Seperti diketahui, Pilkada ini akan dilakukan secara langsung bahwa rakyat sendiri sebagai pelaku utama demokrasi, menentukan sendiri pemimpinnya.

Momen Pilkada ini dibuat agar kita sebagai masyarakat dapat memilih secara bebas terkait siapa yang berhak memimpin kita untuk lima tahun ke depan. Momen ini juga merupakan penentu arah gerak kehidupan bersama kita dalam lima tahun tersebut.

Karena itu, momen Pilkada ini tidak boleh dianggap remeh. Kita sebagai pemilih mesti memanfaatkan kesempatan Pilkada ini dengan baik, sebab nasib kehidupan kita di masa depan sangat ditentukan oleh keputusan kita saat upacara Pilkada ini nanti.

Tulisan ini memberikan beberapa hal bagi kita tentang cara menentukan pilihan dengan baik dalam Pilkada nanti. Beberapa cara ini diharapkan dapat menjadi kerangka berpikir kita untuk menilai pemimpin yang benar-benar layak untuk menuntun kita dalam lima tahun mendatang.

Empat Cara Menilai dan Memilih Pemimpin

Pertama, kita mesti mampu melihat tindakan-tindakan para calon di masa lalu mereka, dalam hal ini adalah prilaku politik mereka (track record). Hal ini berarti kita mesti memiliki pengetahuan terkait calon tersebut. Untuk memiliki pengetahuan itu, kita mau tidak mau mesti mencari dan menggali berbagai informasi tentang para calon, seperti dengan membaca berita di media masa atau meminta nasehat dari orang terpercaya.

Sebagai contoh, kita mungkin pernah melihat ada calon di mana dahulu dia pernah memberikan izin usaha tambang. Kita mesti tahu apakah izin itu dikeluarkannya atas dasar kepentingan umum atau justru demi kepentingan pribadinya. 

Kedua, kita juga perlu melihat apakah para calon tersebut memiliki watak atau karakter demokratis atau justru seperti bos. Dalam hal ini, kita dituntut untuk memeriksa mental keseharian dari para calon secara khusus dalam relasinya dengan masyarakat.

Kalau dalam kenyataanya sikap yang sering dia tunjukkan adalah ‘berlagak bos’, sebaiknya kita mesti putuskan untuk tidak memilihnya, karena kalau jadi pemimpin, orang seperti ini akan sangat sulit melayani kita. Hal ini juga sangat penting untuk melihat bahaya mental para calon yang  ‘mendadak merakyat’.  Kita tentu tidak mau dengan para calon yang dekat dengan rakyat hanya dalam momentum menjelang Pilkada seperti ini.

Ketiga, kompetensi para calon. Pemeriksaan kompetensi para calon sangat penting dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi segala bentuk ‘tipu daya’ dalam bentuk retorika yang disampaikan para calon saat masa kampanye.

Kita mesti mampu menilai segala misi atau janji-janji kampanye yang ditawarkan para calon dengan melihat kemampuan yang dimilikinya. Kita mesti bertanya apakah janji yang dia sampaikan itu sungguh-sungguh realistis atau tidak. 

Apakah dengan kemampuan atau keadaan yang dimiliki daerah saat ini mampu menjawab janji tersebut atau tidak. Sebagai contoh, misalnya ada calon yang mengusungkan pengadaan air minum bersih. Kita mesti memeriksa, apakah gagasannya itu mampu terlaksana atau tidak dengan mengingat kondisi lingkungan sekitar kita.

Keempat, lihatlah partai yang mengusungnya. Penyelidikan partai pengusung para calon juga sangat penting, karena seringkali seorang calon akan mengeluarkan berbagai kebijakan sesuai dengan ideologi atau gerak-gerik kepentingan partainya.

Sebagai contoh, apakah partainya memiliki komitmen untuk memberantas korupsi atau justru kader-kadernya sering masuk dalam skandal tersebut. Kita tentu tidak ingin memilih pemimpin yang dilahirkan dari partai-partai yang memiliki catatan buruk di mana sering terlibat dalam skandal korupsi.

Akhirnya, semoga dengan keempat hal tersebut di atas dapat membantu kita untuk memilih pemimpin yang benar-benar demokratis, dalam arti mampu memberikan diri untuk memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Jadilah pemilih rasional yang memilih sesuai dengan pertimbangan akal sehat dengan memerhatikan berbagai program kerja yang ditawarkan sang calon. Jangan pernah memilih seorang atas dasar kesamaan suku, ras, agama, atau karena kepandaiannya dalam beretorika semata. Carilah pemimpin yang punya etos kerja yang baik.

SALAM HANGAT! 
Share:

Jumat, 03 November 2017

"tuhan-tuhan zaman now"

"tuhan-tuhan zaman now"
Ilustrasi

Dunia kita ini sudah penuh dengan tuhan-tuhanan. Manusia 'zaman now' memang suka men-Tuhan-kan dirinya. Hampir semua orang menganggap diri sebagai Tuhan. Sangat jarang kita temukan orang yang rendah hati. Yang sering kita lihat justru manusia-manusia sombong, serakah.

Lihat saja di sekitar kita. Masing-masing orang suka menghakimi orang lain. Gosip sana-sini. Seolah-olah mereka tahu segalanya tentang orang lain.

Di hadapan orang lain, mereka menempatkan diri sebagai 'tuhan'. Mereka anggap dirinya suci, tak bercelah. Sebaliknya orang lain selalu dipandang hina di matanya.

Mereka suka menebarkan benci terhadap orang lain. Juga suka mempromosikan keburukan orang lain. Di mata mereka, tidak ada yang lebih hebat daripada dirinya.

Orang-orang ini, suka kalau orang lain jatuh. Mereka akan terus menertawakan kalau orang lain menderita. Bahkan kalau ada orang yang lagi senang misalnya karena sukses, mereka mati-matian cari cara untuk jatuhkannya.

Inikah yang namanya 'zaman now'? Zaman yang serba penuh hujatan, suka tebar kebencian. Ah, Sungguh kasihan 'zaman now' ini.

Bertobatlah, sebab Tuhan itu cuma satu. Ia Maha Besar tetapi sangat rendah hati dan penuh kasih!
...
Manusia 'zaman now'!
Yones Hambur


Share:

Rabu, 01 November 2017

"Merayakan Kematian"

Ilustrasi Kematian
Ilustrasi Kematian

Siapa yang tidak takut mati? Pada umumnya manusia itu takut mati, bahkan semua. Kematian itu ibarat monster, selalu mengintai diri manusia. Kemanapun manusia pergi, bayang-bayang kematian akan selalu mengikutinya.

Coba perhatikan di sekeliling kita. Orang yang baru saja bercanda dan tertawa dengan kita, tiba-tiba terdengar ditabrak dan mati. Hanya karna sakit gigi, teman kita dikabarkan tak bernyawa. Gara-gara main bola pingpong, tetangga kita diberitakan meninggal dunia. Tentu ada banyak hal lainnya. Itu dari kematian yang tak direncanakan.

Tapi, ada juga kematian yang disengaja. Kita tentu dengar dengan berbagai peristiwa akhir-akhir ini, banyak sekali kejadian tentang kematian, seperti bunuh diri. Dari media seperti facebook, tiba-tiba muncul di linimasa kita, ada seorang siswi nekad membakar diri. Belum lagi yang tegah gantungkan diri di dalam kamarnya sendiri, minum zat beracun, lalu nyawanya lenyap.
Ilustrasi Kematian
Ilustrasi Kematian
Ada juga yang mati dibunuh. Media seperti TV dan surat kabar kita seringkali menyajikan kabar pembunuhan dengan modus perampokan. Ada juga yang dibunuh setelah diperkosa, diracun, bahkan karna ditembak.

Pada titik ini, kita mau tidak mau, suka tidak suka, senang tidak senang, harus akui, kematian itu datang kapan saja. Ia hadir bagai pencuri di tengah malam. Kita dituntut untuk siagap dan waspada akan datangnya.

Tetapi, orang kadang punya cara masing-masing melihat kematian. Ada yang pesimis karna menganggap hidup ini sia-sia karna kematian. Mereka berpikir, percuma bermimpi dan berkarya, toh akhirnya mati juga. Bagi mereka, kematian itu merenggut segala harapan, memutuskan semua cita-cita.
Ilustrasi Kematian
Ilustrasi Kematian

Tetapi, Coba Dipikirkan!

Kalau kematian itu tidak ada, akankah manusia itu berbuat baik? Apakah orang akan bekerja kalau hidup itu tanpa akhir? Mungkinkah orang menghargai apalagi mencintai sesama bila tak ada kematian? Ternyata sulit untuk dibayangkan.

Bukankah kematian itu membuat manusia menjadi penolong bagi sesamanya? Coba bayangkan apakah ada rasa simpatik apalagi empatik kalau tidak ada kematian?
Ilustrasi Kematian
Ilustrasi Kematian

Orang kadang berbuat baik karna sadar bahwa hidup itu sementara. Kematian dianggapnya sebagai pengingat kita akan pentingnya kehidupan, akan berharganya ziarah di dunia ini.

Kematian ternyata punya nilai positif bagi hidup kita. Ia menyadarkan kita betapa pentingnya menjadi manusia yang bisa membantu orang lain. Ia mengajarkan kita tentang makna mencintai sesama. 

Ia menunjukkan kita soal berharganya bersikap peduli terhadap orang lain. Ia memberitahukan kita akan indahnya kehidupan. Singkatnya, kematian membuat hidup menjadi lebih bermakna.

So, jangan pernah takut dengan kematian. Sambutlah kematian dengan berbuat baik terus-menerus. Itulah kehidupan. Kematian akan mengajarkan dan menegaskan bahwa kita ialah mahluk bermartabat. Kematian membuat kita menjadi manusia berkeutamaan dan bijaksana. Kehidupan tanpa kematian justru sia-sia.

Catatan 02 November:
Yones Hambur
Share:

Video Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Bonjour & Welcome

Agama dalam Ruang Publik Menurut Roger Trigg, Sebuah Penutup

Roger Trigg, Profesor Emeritus pada Oxford University BAB V PENUTUP  Oleh: Yones Hambur "Tulisan ini merupakan sebu...

Total Pageviews

Cari Blog Ini

Top Stories

Video Of Day

Top Stories

Recent Posts

Unordered List

Theme Support

Sponsor

Flickr Images

Popular Posts

Popular

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support